Laman

Kamis, 28 Juni 2012

Alasan Kenapa Tidak Boleh Menggunakan Jasa Pelacur/WTS/PSK (Bahaya Seks Bebas)

Pada kenyataannya memang sangat menakutkan ketika kita mengetahui bahwa kegiatan pelacuran sangat tumbuh subur di negara kita. Ada banyak sekali wanita yang bekerja sebagai wanita tuna susila (wts) alias pekerja seks komersil (psk) baik bekerja sendiri maupun bekerja berkelompok di tempat-tempat hiburan. Dapat kita tarik kesimpulan pula bahwa jika penjual diri jumlahnya sangat banyak, maka jumlah pengguna jasa esek-esek pun jumlahnya juga sangat banyak.

Memakai jasa pelacur untuk memuaskan nafsu syahwat kita sangatlah tidak baik karena yang terjadi hanyalah akan memunculkan berbagai dampak buruk negatif yang merugikan banyak pihak yaitu diri kita sendiri, isteri, anak-anak, keluarga besar, si pelacur, dan masyarakat umum. Padahal nafsu syahwat adalah nafsu sementara/jangka pendek yang dapat dihilangkan secara mudah dengan cara berhubungan intim suami isteri dengan pasangan sendiri yang sah. Setelah mendapatkan orgasme dari pasangan sah, keinginan liar dan jahat itu pun akan hilang dengan sendirinya. Sudah tahu begitu, namun entah kenapa masih banyak orang yang tetap mencari penyakit dengan berhubungan seks dengan wts/psk.

Sebenarnya apa saja resiko dampak buruk atau dampak negatif dari menggunakan pelacur untuk memuaskan nafsu syahwat kita sehingga kita dilarang keras untuk memakai jasanya :

1. Membuat Ketagihan / Kecanduan

Kemampuan dari wanita penghibur (wp) dalam memuaskan hasrat seks para laki-laki biasanya di atas wanita normal. Untuk memuaskan para lelaki hidung belang tidak jarang mereka berpura-pura atau bersandiwara untuk membuat pelanggan senang dan ketagihan sehingga akan kembali lagi jika butuh pelampiasan nafsu bejat. Wanita normal baik-baik umumnya biasa-biasa saja ketika melayani suaminya di ranjang, sehingga para suami yang berhidung belang yang telah terkontaminasi oleh psk akan merasa tidak puas dengan pelayanan isteri sahnya. Sekali merasa senang dengan servis nikmat dari wts pun kita akan ingin lagi dan lagi sehingga masa depan kita pun rusak dengan kecanduan berzina.

2. Sarang Penularan Penyakit Kelamin Berbahaya

Bukan hanya diri sendiri yang terkena penyakit menular seksual (pms) yang berbahaya, namun juga wanita baik-baik yang bersuamikan pria hidung belang akan merasakan akibatnya. Anak-anak pun juga bisa merasakan dampaknya baik secara langsung maupun tidak langsung. Apa jadinya anak-anak apabila orangtuanya meninggal dunia semua karena tertular penyakit seks yang mematikan. Orang-orang yang telah tertular penyakit menular seksual biasanya enggan untuk memakai kondom saat berhubungan intim dengan yang bukan pasangan sahnya agar pasangan mainnya itu juga ikut tertular penyakit yang dideritanya baik laki-laki hidung belang maupun si wanita penjual diri. Penyakit mematikan seperti hiv aids, penyakit yang bermutasi jadi kebal antibiotik, dan penyakit seksual lainnya yang berbahaya bisa menyebabkan kekacauan, kepanikan dan kehancuran pada masyarakat yang gemar melakukan hubungan seksual secara bebas.

3. Ancaman Dosa Yang Sangat Besar Sekali

Hukuman dunia bagi orang-orang yang tertangkap dan terbukti telah melakukan hubungan seksual tanpa ikatan pernikahan adalah hukuman cambuk 100 kali bagi yang pelaku yang belum menikah dan hukuman mati dirajam apabila pelaku perbuatan zina tersebut sudah menikah dan belum cerai. Jika hukuman di dunia bagi pelaku zina saja sudah sebegitu beratnya, apalagi hukuman yang telah menanti di akhirat kelak. Namun banyak orang yang tidak peduli dengan ancaman Tuhan dan terus menikmati kegiatan maksiatnya dengan penuh bangga. Sadar maupun tidak sadar apa yang diperbuatnya dapat beresiko tinggi merusak kehidupan dirinya sendiri, keluarganya, pasangan zinanya, generasi muda, dan masyarakat umum yang ikut terkena akumulasi imbasnya secara tidak langsung.

4. Bisa Terjadi Pembunuhan Janin Bayi (Aborsi) atau Memiliki Anak di Luar Nikah

Semua alat kontrasepsi yang ada saat ini tetap tidak menjamin 100% bebas kehamilan dan bebas penyakit menular seksual (pms). Jadi mungkin saja dari kegiatan hubungan seks yang terjadi membuahkan hasil suatu kehamilan yang tidak diharapkan sama sekali oleh kedua belah pihak. Sang lelaki hidung belang sudah pasti tidak akan mau bertanggungjawab. Tinggalah sang ibu yang berprofesi sebagai pelacur memutuskan apakah membunuh anak darah dagingnya sendiri dengan cara aborsi atau melahirkan anaknya ke dunia yang fana ini. Lalu, jika anak yang suci tanpa dosa itu lahir ke dunia kita sudah tahu bagaimana kelanjutan ceritanya. Betapa menderitanya anak tersebut tidak punya ayah resmi, memiliki ibu yang beresiko tertular penyakit berbahaya, tinggal di lingkungan yang buruk dan keras, sering merasa kesepian ditinggal ibunya mencari uang haram, mendapat cemohan dari orang di sekitarnya, memiliki peluang berprofesi yang sama seperti ibunya (jika perempuan), dan masih banyak lagi kisah sedih lainnya.

5. Ancaman Pengaruh Buruk dan Maksiat Lainnya

Dunia malam yang menyesatkan tidak hanya menawarkan kenikmatan hubungan seks dengan orang yang bukan pasangan sah saja, namun juga hal buruk lainnya yang siap memangsa para korbannya. Paket maksiat dalam dunia hiburan malam yaitu seks bebas, minuman keras (miras / khamr), rokok, narkoba, judi, pola hidup tidak sehat yang merusak tubuh, dan lain-lain. Yang jelas perilaku tersebut sangatlah buruk di mata Tuhan dan dikategorikan sebagai kegiatan fasik atau lupa kepada Tuhannya. Secara tidak langsung orang yang telah terjerumus dalam jurang kesesatan akan berupaya terus mendapatkan kenikmatan maksiat tersebut dengan berbagai cara termasuk mencari uang haram dari berbagai aktivitas terlarang.

6. Sulit Sembuh Menjadi Orang Normal Kembali

Orang yang sudah ketagihan dengan hal-hal maksiat seperti pergaulan bebas akan sulit untuk kembali ke jalan yang benar karena memang sesuatu yang maksiat memang mengasyikkan dibandingkan dengan sesuatu yang ada di dunia non maksiat. Dibutuhkan keinginan dari dalam diri sendiri yang kuat, dukungan keluarga serta orang-orang di sekitarnya agar bisa kembali ke jalan yang benar. Sudah seperti layaknya pecandu narkoba saja yang bisa kambuh lagi masuk ke dunia maksiat yang kelam setelah insyaf. Butuh keimanan dan ketakwaan yang disertai rasa takut tingkat tinggi atas azab Tuhan untuk membuat seseorang tidak mau kembali ke perilaku buruk lamanya.

7. Merusak Hubungan Rumah Tangga

Istri baik-baik mana yang betah dengan perilaku menyimpang suaminya dan suami baik-baik mana yang tahan dengan perbuatan menyimpang istrinya yang gemar mencari kepuasan seks dengan orang lain. Rasa was-was akan selalu muncul jika memiliki suami atau isteri yang berselingkuh, terutama takut tertular dengan penyakit menular seksual yang sangat menakutkan. Anak-anak normal pun mana ada yang senang dengan perilaku orangtua baik papa maupun mamanya yang tidak saling setia satu sama lain. Walhasil semua itu akan menciptakan konflik dalam rumah tangga yang serius sehingga bisa berujung pada perceraian. Jika orangtua bercerai, maka anak-anak sudah otomatis akan menjadi korban kehidupan yang kejam.

8. Membuang Banyak Uang Untuk Sesuatu yang Sangat Sementara

Tarif pelacur yang umumnya mahal sudah pasti akan menguras kantong untuk kenikmatan semu yang berlangsung dalam hitungan menit atau jam. Padahal dengan uang yang banyak tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik dapat membuat keluarganya dan orang lain menjadi bahagia. Jika keluarga sudah bahagia pun akan jauh lebih bermanfaat jika disedekahkan atau diinfakkan agar kelak bisa menolongnya di akhirat.

9. Merusak Generasi Muda yang Tidak Berdosa

Dengan semakin banyak laki-laki yang memuja hubungan seks tanpa ikatan akan membuat banyak para gadis dan ibu muda yang terjerumus ke dalam lembah hitam kemaksiatan. Para germo dan pengusaha tempat hiburan akan mencari perempuan-perempuan menarik untuk dijadikan wanita penghibur dengan iming-iming penghasilan yang sangat tinggi daripada bekerja di kantor atau di pabrik. Yang sangat menyedihkan adalah banyak sekali perempuan baik-baik ditipu, diculik ataupun dijual untuk dijadikan pelacur oleh orang-orang yang jahat tidak bertanggungjawab. Para pria hidung belang pun akan terus berburu perempuan baik-baik maupun perempuan nakal untuk bisa ditiduri secara gratis maupun membayar demi menggapai kepuasan pribadi. Perempuan-perempuan yang telah terpengaruh itu pun bisa saja berkembang ke arah yang lebih sesat dengan bergaya hidup seks bebas maupun menjadi pelacur dengan menawarkan tubuhnya kepada laki-laki yang mau mengeluarkan uang banyak untuknya.

10. Tidak Mendapatkan Kepuasan Seksual Sejati yang Sebenarnya

Kepuasan seksual sejati yang sesungguhnya adalah melakukan hubungan seksual dengan orang yang kita cintai dan kita pun mencintainya dengan sepenuh jiwa setelah terikat pada janji suci pernikahan yang sah secara hukum dan secara agama. Hubungan seks terlarang yang dilakukan secara serampangan dan jangka pendek tidak akan memberikan kenangan indah apapun. Yang terjadi hanyalah pelampiasan nafsu syahwat dengan orang asing yang dilakukan dengan penuh rasa kekhawatiran. Setelah perzinahan terjadi pun nafsu itu akan kembali lagi dan memaksa untuk dipuaskan dengan dengan perzinahan yang lainnya. Padahal jika nafsu itu dilampiaskan di jalan yang benar akan menghasilkan efek yang sama dengan zina, yaitu sama-sama reda nafsu syahwatnya tetapi gratis tidak bayar dan lebih nikmat karena tidak ada rasa khawatir maupun rasa bersalah.

Dari resiko-resiko efek buruk yang ditimbulkan dari berhubungan dengan pelacur, psk, wts, lonte, perek, wanita penghibur, wanita malam, kupu-kupu malam, penjaja cinta, dan apapun itu namanya, maka sudah sepantasnya kita berkata tidak untuk berzina baik saat ini maupun di masa depan demi kebaikan kita sendiri, kebaikan keluarga kita dan juga kebaikan semua orang. Tanpa zina hidup kita semua akan jauh lebih baik dan berkualitas. Mohon maaf apabila ada yang kurang atau ada yang salah, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar