Obat perangsang adalah obat yang berfungsi untuk meningkatkan gairah seks perempuan / wanita agar bisa maksimal dalam berhubungan intim dengan suaminya. Tidak semua wanita memiliki nafsu syahwat yang normal, ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Jadikan obat perangsang adalah jalan keluar terakhir, karena ada solusi lain yang lebih baik dan aman tanpa obat-obatan kimiawi.
Saat ini banyak obat perangsang yang dijual bebas di pasaran dengan harga yang murah dan tanpa membutuhkan resep dokter. Yang jelas ini merupakan masalah yang sangat besar ketika obat perangsang jatuh ke tangan orang jahat (penjahat kelamin). Banyak orang yang tidak berdosa akan menjadi korban sehingga rusak masa depannya. Butuh kesadaran dari instansi-instansi penegak hukum di indonesia agar mau mengatasi masalah ini.
Di bawah ini adalah beberapa aturan atau etika dasar dalam menggunakan obat perangsang. Jika tidak diikuti dengan benar maka kemungkinan besar dapat memunculkan masalah besar bagi anda yang dapat membawa anda pada meja hijau di samping dosa besar yang sudah pasti didapat. Etika / aturan dasar dalam penggunaan obat perangsang wanita kurang lebih adalah :
1. Harus Digunakan Pada Isteri Sendiri
Zina hanya membawa dampak yang sangat buruk kepada pelakunya baik di dunia maupun di akhirat. Jangan pernah membuat wanita yang bukan istri kita yang sah terangsang dan bernafsu akibat diberi obat perangsang karena itu bisa dimasukkan dalam kategori tindak pemerkosaan. Daripada masuk penjara untuk jangka waktu yang lama, maka lebih baik setia saja kepada istri tercinta. Jika belum menikah maka segeralah menikah.
2. Harus Atas Sepengetahuan Isteri
Pemanfaatan obat perangsang harus melalui persetujuan pasangan hidup kita. Jangan menggunakan obat perangsang tanpa sepengetahuan isteri kita karena mungkin bisa saja akan menimbulkan perselisihan yang berujung pada pertengkaran jika pasangan kita mengetahuinya. Obat perangsang digunakan jika kedua pihak yaitu sang suami dan sang isteri setuju untuk menggunakannya.
3. Harus Atas Izin dan Resep Dokter
Obat perangsang yang dijual bebas mungkin saja berbahaya jika dikonsumsi karena mungkin dipasarkan tanpa melalui uji klinis dan sertifikasi instansi yang berwenang dalam hal pengawasan obat. Sebaiknya anda dan istri bersama-sama melakukan konsultasi ke dokter yang apabila diperbolehkan maka obat perangsang yang diberikan merupakan obat yang diresepkan oleh dokter sehingga relatif aman dan berbagai efek samping. Menebus resep dokter pun juga harus di apotek / apotik yang terpercaya agar tidak mendapatkan obat perangsang palsu.
4. Digunakan Sesuai Takaran dan Aturan Pakai
Ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan, jangan menggunakan obat perangsang seenaknya sendiri. Mungkin bisa saja jika diberikan kepada isteri kita secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang tidak baik atau bahkan bisa meninggal dunia.
5. Berhubungan Suami Isteri Secara Wajar
Jika isteri sedang on, maka janganlah kita melakukan eksploitasi seks secara besar-besaran tanpa mempedulikan kesehatan dan kehormatan isteri kita. Berikan istri kita kepuasan yang sesuai dengan yang ia harapkan dan jangan mau menang dan enak sendiri saja. Gunakan obat perangsang di rumah di saat yang tepat agar hubungan seksual yang akan dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah ini dapat berlangsung lancar tanpa mendapatkan hambatan yang berarti.
6. Hentikan Pemakaian Jika ada Efek Samping
Apabila setelah dikonsumsi atau dipakai ternyata muncul gejala-gejala yang tidak wajar dan mencurigakan, maka segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter. Mungkin bisa jadi isteri anda tidak cocok dengan obat perangsang yang anda beli sehingga muncul efek samping dari obat perangsang yang dikonsumsi.
7. Jangan Sampai Ketergantungan / Kecanduan
Gunakan obat perangsang ketika memang benar-benar dibutuhkan saja. Jangan lantas dijadikan sebagai obat wajib ketika mau berhubungan suami istri. Bagaimanapun juga obat perangsang ada obat kimia yang mungkin bisa jadi menyimpan dampak buruk bagi pemakain obat tersebut. Berusahalah selalu sekuat tenaga untuk bisa bercinta dengan isteri anda tercinta tanpa bantuan obat apapun.
Apabila anda punya tambahan silahkan gunakan fitur komentar di bawah ini. Terima kasih atas kunjungan anda semua.
Saat ini banyak obat perangsang yang dijual bebas di pasaran dengan harga yang murah dan tanpa membutuhkan resep dokter. Yang jelas ini merupakan masalah yang sangat besar ketika obat perangsang jatuh ke tangan orang jahat (penjahat kelamin). Banyak orang yang tidak berdosa akan menjadi korban sehingga rusak masa depannya. Butuh kesadaran dari instansi-instansi penegak hukum di indonesia agar mau mengatasi masalah ini.
Di bawah ini adalah beberapa aturan atau etika dasar dalam menggunakan obat perangsang. Jika tidak diikuti dengan benar maka kemungkinan besar dapat memunculkan masalah besar bagi anda yang dapat membawa anda pada meja hijau di samping dosa besar yang sudah pasti didapat. Etika / aturan dasar dalam penggunaan obat perangsang wanita kurang lebih adalah :
1. Harus Digunakan Pada Isteri Sendiri
Zina hanya membawa dampak yang sangat buruk kepada pelakunya baik di dunia maupun di akhirat. Jangan pernah membuat wanita yang bukan istri kita yang sah terangsang dan bernafsu akibat diberi obat perangsang karena itu bisa dimasukkan dalam kategori tindak pemerkosaan. Daripada masuk penjara untuk jangka waktu yang lama, maka lebih baik setia saja kepada istri tercinta. Jika belum menikah maka segeralah menikah.
2. Harus Atas Sepengetahuan Isteri
Pemanfaatan obat perangsang harus melalui persetujuan pasangan hidup kita. Jangan menggunakan obat perangsang tanpa sepengetahuan isteri kita karena mungkin bisa saja akan menimbulkan perselisihan yang berujung pada pertengkaran jika pasangan kita mengetahuinya. Obat perangsang digunakan jika kedua pihak yaitu sang suami dan sang isteri setuju untuk menggunakannya.
3. Harus Atas Izin dan Resep Dokter
Obat perangsang yang dijual bebas mungkin saja berbahaya jika dikonsumsi karena mungkin dipasarkan tanpa melalui uji klinis dan sertifikasi instansi yang berwenang dalam hal pengawasan obat. Sebaiknya anda dan istri bersama-sama melakukan konsultasi ke dokter yang apabila diperbolehkan maka obat perangsang yang diberikan merupakan obat yang diresepkan oleh dokter sehingga relatif aman dan berbagai efek samping. Menebus resep dokter pun juga harus di apotek / apotik yang terpercaya agar tidak mendapatkan obat perangsang palsu.
4. Digunakan Sesuai Takaran dan Aturan Pakai
Ikuti petunjuk penggunaan yang diberikan, jangan menggunakan obat perangsang seenaknya sendiri. Mungkin bisa saja jika diberikan kepada isteri kita secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang tidak baik atau bahkan bisa meninggal dunia.
5. Berhubungan Suami Isteri Secara Wajar
Jika isteri sedang on, maka janganlah kita melakukan eksploitasi seks secara besar-besaran tanpa mempedulikan kesehatan dan kehormatan isteri kita. Berikan istri kita kepuasan yang sesuai dengan yang ia harapkan dan jangan mau menang dan enak sendiri saja. Gunakan obat perangsang di rumah di saat yang tepat agar hubungan seksual yang akan dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah ini dapat berlangsung lancar tanpa mendapatkan hambatan yang berarti.
6. Hentikan Pemakaian Jika ada Efek Samping
Apabila setelah dikonsumsi atau dipakai ternyata muncul gejala-gejala yang tidak wajar dan mencurigakan, maka segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter. Mungkin bisa jadi isteri anda tidak cocok dengan obat perangsang yang anda beli sehingga muncul efek samping dari obat perangsang yang dikonsumsi.
7. Jangan Sampai Ketergantungan / Kecanduan
Gunakan obat perangsang ketika memang benar-benar dibutuhkan saja. Jangan lantas dijadikan sebagai obat wajib ketika mau berhubungan suami istri. Bagaimanapun juga obat perangsang ada obat kimia yang mungkin bisa jadi menyimpan dampak buruk bagi pemakain obat tersebut. Berusahalah selalu sekuat tenaga untuk bisa bercinta dengan isteri anda tercinta tanpa bantuan obat apapun.
Apabila anda punya tambahan silahkan gunakan fitur komentar di bawah ini. Terima kasih atas kunjungan anda semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar