Berpacaran sebelum menikah memang sangat rentan terhadap terhadap perbuatan maksiat yang sangat dilarang oleh agama. Oleh karena itu kegiatan pacar-pacaran memang tidak dicontohkan dalam agama islam, dan cenderung dilarang oleh para ulama. Kegiatan berpacaran sangat populer di kalangan generasi tua dan muda mulai dari anak smp yang abg hingga orang dewasa berumur yang sudah menjanda atau menduda. Kedekatan emosional sepasang manusia yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan kedekatan fisik melalui sentuhan-sentuhan mesra antara laki-laki dengan perempuan.
Memang benar bahwa jika ada laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan bisa mengundang kehadiran setan sebagai pihak ketiga untuk menggoda iman keduanya. Jika iman tidak kuat maka yang seharusnya tidak terjadi maka terjadilah. Ajakan untuk melakukan aktivitas mesum tidak hanya ditawarkan oleh si pria saja, namun bisa jadi dimulai oleh si wanita, baik secara lisan maupun dari bahasa tubuh. Memang kelihatannya sederhana, gaul, bahagia dan tidak akan menyebabkan hal-hal yang berbahaya di awal. Namun sebenarnya menyembunyikan bahaya besar dan dosa besar yang belum tentu diketahui oleh orang-orang yang melakukannya.
Terkadang untuk menolak ajakan berhubungan seksual layaknya suami isteri rasanya sulit sekali dilakukan jika sudah dibutakan oleh cinta. Seorang gadis yang tadinya sangat menjaga kesuciannya pun bisa kebobolan, jika sudah dimabuk cinta dan dikuasai rasa takut kehilangan kekasih / pacar pujaan hatinya. Seorang laki-laki yang polos pun bisa terjebak ke dalam jurang nafsu jika terlalu dekat berhubungan dengan perempuan pezina. Hubungan seks, hubungan badan, hubungan intim, hubungan suami isteri, atau apapun itu namanya yang hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah secara sah, pada banyak terjadi di mana-mana.
Jika di dalam diri kita ada keinginan untuk terhindar dari perzinahan, maka berjuanglah untuk menghindarinya. Sadarlah dari segala rasa cinta yang melemahkan akal sehat dan mulailah mencari cara terbaik untuk menolak ajakan untuk berbuat mesum. Berikut ini adal beberapa cara yang bisa lakukan untuk menolak ajakan hubungan intim dari orang yang bukan suami atau istri sah kita :
1. Uji Rasa Cinta Si Dia
Antara nafsu dan cinta memang terkadang sulit untuk dibedakan. Banyak orang yang sebenarnya hanya ingin memuaskan nafsunya menipu korbannya dengan cinta palsu. Orang yang seperti ini harus dilihat seberapa besar cintanya kepada kita. Jika dia memang cinta mati, maka dia harus menunggu dan tidak melakukan yang aneh-aneh hingga menikah. Jika tidak mau mengerti dan tetap mamaksa serta mengancam, maka lebih baik putus saja, karena jika rasa cinta bisa dengan mudah dikalahkan oleh nafsu, maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
2. Uji Keimanan dan Ketakwaannya
Lihat bagaimana dia memandang agamanya ketika sedang "bergairah" dan dalam kondisi normal. Jika pada saat mengajak melakukan perbuatan haram tersebut coba ingatkan atas dosa besar yang akan diterima jika terlaksana. Jika si dia tidak takut, berarti keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhan sangat lemah. Daripada nantinya menikah dengan orang yang berpotensi menjadi seorang pezina, lebih baik tidak sama sekali. Putuskan saja hubungan cinta itu jika membahayakan masa depan kita. Pezina hanya boleh menikah dengan pezina. Jika kita bukan pezina, maka jauhi lawan jenis yang suka berzina agar tidak ketularan.
3. Gali Informasi Siapa dia Sebenarnya
Saat si dia memaksa untuk melakukannya, hadapi dengan tenang dan tidak terlihat gugup apalagi emosi. Gali sedalam mungkin sejarah si dia, perilaku si dia di belakang kita, masih suci atau tidak, siapa saja yang sudah menjadi korbannya, dan lain sebagainya. Ketika seseorang sedang bernafsu terkadang akal sehatnya terganggu sehingga kita bisa lebih mudah menggali informasinya. Jika ternyata masa lalu dan perilakunya saat ini buruk, maka lebih baik putuskan saja, cari yang lebih baik.
4. Jelaskan Dampak Negatif Pergaulan Bebas
Beritahukan kepada si dia mengenai resiko-resiko yang mungkin bisa menjadi kenyataan jika menjalani perilaku pergaulan bebas. Mulai dari hamil di luar nikah, mendapat dosa besar, membuat malu keluarga, tertular penyakit berbahaya, jadi kecanduan berzina, dan lain sebagainya. Jika semua itu baginya tidak penting dan lebih mementingkan kenikmatan jangka pendek, maka sebaiknya tinggalkan saja dirinya. Hidup masih panjang, sehingga kita tidak cocok dengan orang yang tidak memikirkan masa depan.
5. Paksa Si Dia Menikah Segera
Pancing si dia dengan meninta menikah secepatnya jika memang cinta. Jika terkesan menggampangkan atau berusaha mengalihkan perhatian / fokus pembicaraan, maka itu tanda-tanda si dia belum ada niat untuk menjadikan kita sebagai suami atau isteri yang sah. Yang ada di kepalanya mungkin hanya ingin melampiaskan nafsu saja dari diri kita. Daripada menjadi korban dari kelakuan playboy/playgirl si dia, lebih baik bubar jalan saja, cari yang lebih menginginkan kita menjadi pasangan sehidup sematinya.
-----
Lalu bagaimana cara menolaknya? Tidak usah pakai emosi, tidak usah pakai takut dan tidak usah bingung. Kemukakan pendapat kita kurang lebih sebagai berikut :
- Kita tidak mau melakukan hubungan seks sebelum menikah
- Jika memang cinta sama kita, dia harus terima kita apa adanya, sabar dan jangan mengikuti hawa nafsu
- Kita lebih takut sama murka Allah SWT daripada sekedar putus cinta
- Kita mencari orang baik-baik untuk jadi suami atau istri bukan pacaran doang
- Jika dia tidak mau menerima maka hubungan cinta akan berakhir alias putus cinta demi kebaikan bersama
Intinya, jodoh itu Tuhan yang memberi. Yang paling penting adalah kita berusaha mencari yang baik bagi diri kita dan selalu menjaga kesucian kita hingga janur kuning melengkung. Jangan mudah tertipu bujuk rayu setan-setan yang berwujud manusia, yang hanya menginginkan tubuh kita saja, tanpa ada niat untuk menikahi kita. Sekali salah menentukan jalan hidup kita, maka rusaklah cerita hidup kita seumur hidup. Jika mendapat ajakan berbuat zina, tolaklah baik-baik dengan cara yang cerdas.
Memang benar bahwa jika ada laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan bisa mengundang kehadiran setan sebagai pihak ketiga untuk menggoda iman keduanya. Jika iman tidak kuat maka yang seharusnya tidak terjadi maka terjadilah. Ajakan untuk melakukan aktivitas mesum tidak hanya ditawarkan oleh si pria saja, namun bisa jadi dimulai oleh si wanita, baik secara lisan maupun dari bahasa tubuh. Memang kelihatannya sederhana, gaul, bahagia dan tidak akan menyebabkan hal-hal yang berbahaya di awal. Namun sebenarnya menyembunyikan bahaya besar dan dosa besar yang belum tentu diketahui oleh orang-orang yang melakukannya.
Terkadang untuk menolak ajakan berhubungan seksual layaknya suami isteri rasanya sulit sekali dilakukan jika sudah dibutakan oleh cinta. Seorang gadis yang tadinya sangat menjaga kesuciannya pun bisa kebobolan, jika sudah dimabuk cinta dan dikuasai rasa takut kehilangan kekasih / pacar pujaan hatinya. Seorang laki-laki yang polos pun bisa terjebak ke dalam jurang nafsu jika terlalu dekat berhubungan dengan perempuan pezina. Hubungan seks, hubungan badan, hubungan intim, hubungan suami isteri, atau apapun itu namanya yang hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah secara sah, pada banyak terjadi di mana-mana.
Jika di dalam diri kita ada keinginan untuk terhindar dari perzinahan, maka berjuanglah untuk menghindarinya. Sadarlah dari segala rasa cinta yang melemahkan akal sehat dan mulailah mencari cara terbaik untuk menolak ajakan untuk berbuat mesum. Berikut ini adal beberapa cara yang bisa lakukan untuk menolak ajakan hubungan intim dari orang yang bukan suami atau istri sah kita :
1. Uji Rasa Cinta Si Dia
Antara nafsu dan cinta memang terkadang sulit untuk dibedakan. Banyak orang yang sebenarnya hanya ingin memuaskan nafsunya menipu korbannya dengan cinta palsu. Orang yang seperti ini harus dilihat seberapa besar cintanya kepada kita. Jika dia memang cinta mati, maka dia harus menunggu dan tidak melakukan yang aneh-aneh hingga menikah. Jika tidak mau mengerti dan tetap mamaksa serta mengancam, maka lebih baik putus saja, karena jika rasa cinta bisa dengan mudah dikalahkan oleh nafsu, maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
2. Uji Keimanan dan Ketakwaannya
Lihat bagaimana dia memandang agamanya ketika sedang "bergairah" dan dalam kondisi normal. Jika pada saat mengajak melakukan perbuatan haram tersebut coba ingatkan atas dosa besar yang akan diterima jika terlaksana. Jika si dia tidak takut, berarti keimanan dan ketakwaannya kepada Tuhan sangat lemah. Daripada nantinya menikah dengan orang yang berpotensi menjadi seorang pezina, lebih baik tidak sama sekali. Putuskan saja hubungan cinta itu jika membahayakan masa depan kita. Pezina hanya boleh menikah dengan pezina. Jika kita bukan pezina, maka jauhi lawan jenis yang suka berzina agar tidak ketularan.
3. Gali Informasi Siapa dia Sebenarnya
Saat si dia memaksa untuk melakukannya, hadapi dengan tenang dan tidak terlihat gugup apalagi emosi. Gali sedalam mungkin sejarah si dia, perilaku si dia di belakang kita, masih suci atau tidak, siapa saja yang sudah menjadi korbannya, dan lain sebagainya. Ketika seseorang sedang bernafsu terkadang akal sehatnya terganggu sehingga kita bisa lebih mudah menggali informasinya. Jika ternyata masa lalu dan perilakunya saat ini buruk, maka lebih baik putuskan saja, cari yang lebih baik.
4. Jelaskan Dampak Negatif Pergaulan Bebas
Beritahukan kepada si dia mengenai resiko-resiko yang mungkin bisa menjadi kenyataan jika menjalani perilaku pergaulan bebas. Mulai dari hamil di luar nikah, mendapat dosa besar, membuat malu keluarga, tertular penyakit berbahaya, jadi kecanduan berzina, dan lain sebagainya. Jika semua itu baginya tidak penting dan lebih mementingkan kenikmatan jangka pendek, maka sebaiknya tinggalkan saja dirinya. Hidup masih panjang, sehingga kita tidak cocok dengan orang yang tidak memikirkan masa depan.
5. Paksa Si Dia Menikah Segera
Pancing si dia dengan meninta menikah secepatnya jika memang cinta. Jika terkesan menggampangkan atau berusaha mengalihkan perhatian / fokus pembicaraan, maka itu tanda-tanda si dia belum ada niat untuk menjadikan kita sebagai suami atau isteri yang sah. Yang ada di kepalanya mungkin hanya ingin melampiaskan nafsu saja dari diri kita. Daripada menjadi korban dari kelakuan playboy/playgirl si dia, lebih baik bubar jalan saja, cari yang lebih menginginkan kita menjadi pasangan sehidup sematinya.
-----
Lalu bagaimana cara menolaknya? Tidak usah pakai emosi, tidak usah pakai takut dan tidak usah bingung. Kemukakan pendapat kita kurang lebih sebagai berikut :
- Kita tidak mau melakukan hubungan seks sebelum menikah
- Jika memang cinta sama kita, dia harus terima kita apa adanya, sabar dan jangan mengikuti hawa nafsu
- Kita lebih takut sama murka Allah SWT daripada sekedar putus cinta
- Kita mencari orang baik-baik untuk jadi suami atau istri bukan pacaran doang
- Jika dia tidak mau menerima maka hubungan cinta akan berakhir alias putus cinta demi kebaikan bersama
Intinya, jodoh itu Tuhan yang memberi. Yang paling penting adalah kita berusaha mencari yang baik bagi diri kita dan selalu menjaga kesucian kita hingga janur kuning melengkung. Jangan mudah tertipu bujuk rayu setan-setan yang berwujud manusia, yang hanya menginginkan tubuh kita saja, tanpa ada niat untuk menikahi kita. Sekali salah menentukan jalan hidup kita, maka rusaklah cerita hidup kita seumur hidup. Jika mendapat ajakan berbuat zina, tolaklah baik-baik dengan cara yang cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar