Pada dasarnya laki-laki mempunyai naluri seks yang tinggi kepada lawan jenisnya. Secara normal lelaki siap untuk bercinta dengan wanita kapan saja, di mana saja dan dengan siapa saja. Ada kalanya nafsu syahwat yang ada di dalam diri seorang laki-laki meningkat sehingga memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan hubungan seks dengan perempuan. Ketika nafsu sudah sangat tinggi terkadang seorang laki-laki ingin melakukan hubungan badan dengan lawan jenis siapa saja walau pun harus membayar, asalkan nafsunya bisa tersalurkan.
Atas dasar kenyataan inilah yang membuat banyak wanita yang mencari uang dengan cara menawarkan jasa untuk menjadi teman para pria hidung belang melakukan hubungan seks tanpa ikatan pernikahan yang sah. Setelah terjadi kesepakatan antara laki-laki hidung belang dengan wanita pelacur maka si wanita pelacur akan melayani nafsu si hidung belang tersebut hingga batas-batas yang telah ditentukan. Setelah permainan seksual terjadi, maka lelaki hidung belang pun berpisah dengan wanita pelacur, baik untuk sementara waktu maupun untuk selama-lamanya.
Berbagai Istilah Kata untuk Wanita yang Bekerja Memuaskan Nafsu Birahi Pria Hidung Belang :
- Pelacur
- Perek (Perempuan Eksperimen)
- PSK (Pekerja Seks Komersial)
- WTS (Wanita Tuna Susila)
- WP (Wanita Penghibur)
- Pecun
- Lonte
- Wanita Malam
- Wanita Panggilan
- Kupu-Kupu Malam
- Bisyar (Bisa Dibayar)
- Pramuria
Meskipun banyak agama di dunia yang melarang perzinahan, namun tetap saja tempat pelacuran ramai dikunjungi oleh para pria hidung belang dari semua kalangan. Tempat pelacuran tumbuh subur di Indonesia karena ketidakjelasan hukum yang mengatur masalah perzinahan dan pelacuran, serta kurang tegasnya aparat penegak hukum terhadap para psk maupun germo-germonya. Malah ada tempat maksiat yang memang dilindungi secara penuh oleh oknum polisi dan pejabat negara karena rajin melakukan setoran uang pelicin ke oknum-oknum yang memiliki kewenangan. Secara alamiah pun memang laki-laki cenderung ingin melakukan hubungan seks bebas dengan banyak wanita yang disukainya.
Beberapa Faktor yang Menyebabkan Pria/Laki-Laki Suka pada Wanita Penghibur / Pelacur :
1. Tempat Melampiaskan Nafsu Paling Mudah
Banyaknya tempat pelacuran di kota-kota besar membuat seorang lelaki hidung belang mudah mencari tempat maksiat di kala nafsu syahwatnya sedang tinggi. Tinggal datang ke tempat maksiat atau menghubungi lewat telepon, wanita pemuas nafsu pun datang dengan sendirinya.
2. Tersedia Kapan Saja Dibutuhkan
Jika tempat maksiat tutup, laki-laki hidung belang pun dapat dengan mudah membuat janji untuk bercinta dengan wanita bayaran lewat telepon atau situs web jejaring sosial. Sebagian mucikari atau germo pun ada yang membuka layanannya 24 jam non stop dari pagi ke pagi lagi.
3. Tanpa Ikatan Pernikahan dan Tanpa Tanggung Jawab
Berzinah tidak perlu melakukan ritual nikah secara agama maupun secara hukum negara. Asalkan suka sama suka dan bayarannya sesuai, maka terjadilah hubungan seksual yang penuh dengan dosa besar tersebut. Setelah maksiat terjadi, maka para pelaku pun menanggung resiko masing-masing terhadap apa-apa yang terjadi di masa depan baik di dunia maupun di akhirat.
4. Pada Umumnya Si Wanita Lebih "Berpengalaman"
Para wanita pelacur rata-rata telah beratus-ratus kali atau bahkan beribu-ribu kali melakukan hubungan seks di luar nikah. Otomatis wanita wts ini pun sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam melayani berbagai jenis tipe laki-laki. Sebelum terjun sebagai pekerja seks pun biasanya dilatih oleh profesional agar bisa melayani tamu-tamunya dengan baik.
5. Tidak Ada Hukuman Agama dan Negara untuk Zina
Pelaku perzinahan di dalam dunia prostitusi pun apabila tertangkap hanya diberi peringatan atau diberikan pelatihan di panti sosial. Tidak ada hukuman cambuk apalagi hukuman rajam hingga mati seperti yang dilakukan di masa lalu terhadap pelaku zina. Jika hukuman sadis tersebut ditiadakan, dan hukuman negara ditiadakan, maka wajar saja negara kita menjadi surga para pelaku maksiat. Bukan hal yang tidak mungkin anak, cucu atau cicit anda ada yang berprofesi sebagai pelacur dalam mencari uang.
6. Banyak Pilihan seusai Selera dan Kemampuan
Beragamnya tempat pelacuran membuat setiap kalangan memiliki pilihannya masing-masing sesuai tebal tipis dompet yang ada di saku celana. Semakin mahal biayanya biasanya semakin berkualitas fisik pelacur dan kualitas tempat maksiatnya.
7. Lebih Menarik Dari Isteri
Wanita yang melacur biasanya menggunakan pakaian yang mengundang nafsu birahi para laki-laki pemuja hawa nafsu. Ditambah lagi dengan dandanan yang menor dan modern masa kini juga menambah keinginan lelaki untuk menyetubuhi para wanita penghibur yang lebih muda, lebih menarik dan lebih seksi dibandingkan dengan isterinya.
8. Isteri Tidak Mau Diajak Hubungan Intim
Bagi para suami yang ingin melakukan hubungan seks dengan istri sahnya namun isterinya menolak bisa jadi akan berpaling ke lonte-lonte yang ada di tempat-tempat maksiat. Hanya dengan sedikit uang sudah bisa mendapatkan kepuasan nafkah batin dari para wanita-wanita nakal murahan. Tidak sedikit pula laki-laki yang ingin balas dendam karena menduga istrinya main serong dengan lakilaki lain.
Itulah fakta yang terjadi hampir di seluruh penjuru dunia saat ini. Dunia prostitusi alias pelacuran merupakan salah satu masalah yang ada sejak dulu kala. Selama tidak ada pelaksanaan aturan dan hukuman yang tegas bagi para pelaku zina maka pelacur akan selalu ada. Keberadaan pelacur yang tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, membuat pelacuran sulit untuk diberantas. Seorang wanita yang menjadi pelacur bisa disebabkan oleh faktor hobi, perbudakan, hutang piutang, budaya, dan lain sebagainya. Hanya hukum agama islam yang ditegakkan saja yang mampu memberantas prostitusi maupun perzinahan dari dunia ini.
Atas dasar kenyataan inilah yang membuat banyak wanita yang mencari uang dengan cara menawarkan jasa untuk menjadi teman para pria hidung belang melakukan hubungan seks tanpa ikatan pernikahan yang sah. Setelah terjadi kesepakatan antara laki-laki hidung belang dengan wanita pelacur maka si wanita pelacur akan melayani nafsu si hidung belang tersebut hingga batas-batas yang telah ditentukan. Setelah permainan seksual terjadi, maka lelaki hidung belang pun berpisah dengan wanita pelacur, baik untuk sementara waktu maupun untuk selama-lamanya.
Berbagai Istilah Kata untuk Wanita yang Bekerja Memuaskan Nafsu Birahi Pria Hidung Belang :
- Pelacur
- Perek (Perempuan Eksperimen)
- PSK (Pekerja Seks Komersial)
- WTS (Wanita Tuna Susila)
- WP (Wanita Penghibur)
- Pecun
- Lonte
- Wanita Malam
- Wanita Panggilan
- Kupu-Kupu Malam
- Bisyar (Bisa Dibayar)
- Pramuria
Meskipun banyak agama di dunia yang melarang perzinahan, namun tetap saja tempat pelacuran ramai dikunjungi oleh para pria hidung belang dari semua kalangan. Tempat pelacuran tumbuh subur di Indonesia karena ketidakjelasan hukum yang mengatur masalah perzinahan dan pelacuran, serta kurang tegasnya aparat penegak hukum terhadap para psk maupun germo-germonya. Malah ada tempat maksiat yang memang dilindungi secara penuh oleh oknum polisi dan pejabat negara karena rajin melakukan setoran uang pelicin ke oknum-oknum yang memiliki kewenangan. Secara alamiah pun memang laki-laki cenderung ingin melakukan hubungan seks bebas dengan banyak wanita yang disukainya.
Beberapa Faktor yang Menyebabkan Pria/Laki-Laki Suka pada Wanita Penghibur / Pelacur :
1. Tempat Melampiaskan Nafsu Paling Mudah
Banyaknya tempat pelacuran di kota-kota besar membuat seorang lelaki hidung belang mudah mencari tempat maksiat di kala nafsu syahwatnya sedang tinggi. Tinggal datang ke tempat maksiat atau menghubungi lewat telepon, wanita pemuas nafsu pun datang dengan sendirinya.
2. Tersedia Kapan Saja Dibutuhkan
Jika tempat maksiat tutup, laki-laki hidung belang pun dapat dengan mudah membuat janji untuk bercinta dengan wanita bayaran lewat telepon atau situs web jejaring sosial. Sebagian mucikari atau germo pun ada yang membuka layanannya 24 jam non stop dari pagi ke pagi lagi.
3. Tanpa Ikatan Pernikahan dan Tanpa Tanggung Jawab
Berzinah tidak perlu melakukan ritual nikah secara agama maupun secara hukum negara. Asalkan suka sama suka dan bayarannya sesuai, maka terjadilah hubungan seksual yang penuh dengan dosa besar tersebut. Setelah maksiat terjadi, maka para pelaku pun menanggung resiko masing-masing terhadap apa-apa yang terjadi di masa depan baik di dunia maupun di akhirat.
4. Pada Umumnya Si Wanita Lebih "Berpengalaman"
Para wanita pelacur rata-rata telah beratus-ratus kali atau bahkan beribu-ribu kali melakukan hubungan seks di luar nikah. Otomatis wanita wts ini pun sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam melayani berbagai jenis tipe laki-laki. Sebelum terjun sebagai pekerja seks pun biasanya dilatih oleh profesional agar bisa melayani tamu-tamunya dengan baik.
5. Tidak Ada Hukuman Agama dan Negara untuk Zina
Pelaku perzinahan di dalam dunia prostitusi pun apabila tertangkap hanya diberi peringatan atau diberikan pelatihan di panti sosial. Tidak ada hukuman cambuk apalagi hukuman rajam hingga mati seperti yang dilakukan di masa lalu terhadap pelaku zina. Jika hukuman sadis tersebut ditiadakan, dan hukuman negara ditiadakan, maka wajar saja negara kita menjadi surga para pelaku maksiat. Bukan hal yang tidak mungkin anak, cucu atau cicit anda ada yang berprofesi sebagai pelacur dalam mencari uang.
6. Banyak Pilihan seusai Selera dan Kemampuan
Beragamnya tempat pelacuran membuat setiap kalangan memiliki pilihannya masing-masing sesuai tebal tipis dompet yang ada di saku celana. Semakin mahal biayanya biasanya semakin berkualitas fisik pelacur dan kualitas tempat maksiatnya.
7. Lebih Menarik Dari Isteri
Wanita yang melacur biasanya menggunakan pakaian yang mengundang nafsu birahi para laki-laki pemuja hawa nafsu. Ditambah lagi dengan dandanan yang menor dan modern masa kini juga menambah keinginan lelaki untuk menyetubuhi para wanita penghibur yang lebih muda, lebih menarik dan lebih seksi dibandingkan dengan isterinya.
8. Isteri Tidak Mau Diajak Hubungan Intim
Bagi para suami yang ingin melakukan hubungan seks dengan istri sahnya namun isterinya menolak bisa jadi akan berpaling ke lonte-lonte yang ada di tempat-tempat maksiat. Hanya dengan sedikit uang sudah bisa mendapatkan kepuasan nafkah batin dari para wanita-wanita nakal murahan. Tidak sedikit pula laki-laki yang ingin balas dendam karena menduga istrinya main serong dengan lakilaki lain.
Itulah fakta yang terjadi hampir di seluruh penjuru dunia saat ini. Dunia prostitusi alias pelacuran merupakan salah satu masalah yang ada sejak dulu kala. Selama tidak ada pelaksanaan aturan dan hukuman yang tegas bagi para pelaku zina maka pelacur akan selalu ada. Keberadaan pelacur yang tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, membuat pelacuran sulit untuk diberantas. Seorang wanita yang menjadi pelacur bisa disebabkan oleh faktor hobi, perbudakan, hutang piutang, budaya, dan lain sebagainya. Hanya hukum agama islam yang ditegakkan saja yang mampu memberantas prostitusi maupun perzinahan dari dunia ini.